Thursday, October 1, 2009

Sahabat Yang Mulia


Sahabat yang mulia,
akan berusaha melenyapkan,
susah payah yang menimpa ruah,
menerpah dirimu yang lemah.

Sahabat yang mulia,
akan berusaha memberi daya,
tika kamu memintanya,
tanpa mengira dan mengata,
untuk ringankan beban yang ada.

Sahabat yang mulia,
akan layangkan pandangan,
jika kamu pancangkan rancangan
agar ketemu jaya cemerlang.

Sahabat yang mulia,
selalu membenarkan tutur kata,
yang terukir di bibirmu,
agar kau mendapat cahaya utuh.

Sahabat yang mulia,
sentiasa mengundang tetamu kerisauan,
pabila melihatmu kerunsingan,
mencari hala hidup mendatang.

Sahabat yang mulia,
lebih rela mengalah,
bila kau dan dia berbantah,
agar tercantum persahabatan dan ukhwah,
yang hampir retak menungguh belah.

Sahabat yang mulia,
selalu menjulang hubungan persahabatan,
yang kau simpul dan ikat matikan,
agar tidak terurai dan terungkai.

Sahabat yang mulia,
tidak akan mensia-siakan dirimu,
dan terus mengagungkan namamu,
serta paparkan kebaikan dan kekamilanmu
agar kau menjadi insan terulung.

Sahabat yang mulia,
menjadi tudung saji penutup,
setiap kata nistamu yang terpacul
bersama gerak gerimu yang tidak menentu,
agar tidak malu dibelakang waktu.

Sahabat yang mulia,
sentiasa memahami setiap personalitimu,
tidak mencipta kerumitan padamu,
malah akan berjuang teguh,
merobek gelombang ganas membunuh,

Ingatlah,
sahabat yang mulia
akan memandumu bertunjangkan agama,
yang syumul lagi betul,
agar kau tidak hanyut dan tenggelam.
Bukankah ulamak berpesan,
agar memilih sahabat yang memanfaatkan,
ilmu dan agama yang satu.
Dan hukamah juga bercerita
sifatmu adalah bayangan sahabatmu,
dan julanglah kata keramat Lukman Alhakim,
dalam memilih sahabat mukmin sejati.
Imramlee, 2004

No comments:

Post a Comment